Minggu, 18 September 2011

Waktunya Anak-anak Membuat Sendiri

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita tidak lepas dari deterjen ataupun bahan pemutih lainnya. Pada umumnya, pakaian putih adalah pakaian wajib sekolah serta tidak jarang dijadikan seragam kerja bagi sebagian perusahaan bisnis di kota-kota besar. Pakaian putih tak selamanya berwarna putih. Mengapa demikian? Pakaian putih lebih mudah terkena noda dan sukar dihilangkan. Saat ini masyarakat selalu mengandalkan bahan pemutih, yaitu deterjen. Tapi, tahukah anda? Tanpa kita sadari air sisa deterjen dapat mencemari ekosistem air dan membawa dampak buruk bagi makhluk hidup lainnya. Sisa air deterjen yang kita buang ke saluran air akan bercampur dengan air pada saluran tersebut hingga menjadikan saluran itu tercemar. Jika kita melihat air yang berbuih dan keruh pasti akan ada penghuni air tersebut yang mati, jika itu terjadi berarti air tersebut sudah tercemar. Pasti kita tidak ingin hal itu terus terjadi bukan? Lalu apa tindakan kita? Bagaimana kita bisa tetap memakai pemutih pakaian tanpa merusak ekosistem air? Jawaban atas masalah itu adalah buah Mengkudu. Mengkudu biasanya digunakan untuk obat-obatan tapi ternyata di samping sebagai obat, mengkudu juga bisa dijadikan bahan pemutih pakaian, jadi kita tetap bisa memakai pemutih pakaian tanpa merusak ekosistem air.

B. RUMUSAN MASALAH

Permasalahan dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah buah Mengkudu itu?

2. Apakah manfaat buah Mengkudu?

3. Bagaimana cara pemanfaatan buah Mengkudu sebagai bahan pemutih ramah lingkungan?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Memperkenalkan buah Mengkudu kepada pembaca.

2. Menjelaskan manfaat buah Mengkudu sebagai obat beserta resepnya.

3. Menjelaskan kegunaan buah Mengkudu sebagai bahan pemutih ramah lingkungan beserta caranya.

D. MANFAAT PENULISAN

Manfaat penulisan dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis

Manfaat penulisan karya ilmiah ini bagi siswa, antara lain:

· Siswa dapat mengenal lebih jauh tentang buah Mengkudu

· Siswa dapat mengetahui manfaat dan kegunaan buah Mengkudu pada kehidupan sehari-hari

· Siswa tetap dapat memakai pemutih alami tanpa merusak lingkungan

2. Manfaat Teoritis

· Menambah sumber pengetahuan dan referensi tentang manfaat buah mengkudu sebagai bahan alternatif pemutih pakaian.

E. SISTEMATIKA

Sistematika penulisan karya ilmiah ini terdiri dari 3 bagian, yaitu:

1. Bagian awal karya ilmiah berisi Halaman Judul, Persetujuan Pembimbing, Motto dan Persembahan, Kata Pengantar, dan Daftar Isi.

2. Bagian isi karya ilmiah berisi:

BAB I. Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, dan Sistematika.

BAB II. Kajian Pustaka dan Pembahasan.

BAB III. Penutup terdiri dari Simpulan dan Saran.

3. Bagian akhir karya ilmiah berisi Daftar Pustaka dan Lampiran.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

A. Kajian Pustaka

1. Asal-Usul Tanaman Mengkudu

Asal usul mengkudu tidak terlepas dari keberadaan bangsa Polinesia yang menetap di Kepulauan Samudra Pasifik. Bangsa Polinesia dipercaya berasal dari Asia Tenggara. Pada tahun 100 SM, bangsa ini terkenal berani mengembara karena tanpa sebab yang jelas mereka menyeberangi lautan meninggalkan tanah air mereka. Ada kesan para pengembara itu di kecewakan oleh suatu hal dan maksud menjauhkan diri dari kehidupan sebelumnya. Setelah lama mengembara, mereka sampai di sekitar Polinesia, yaitu kepulauan di sekitar Pasifik Selatan. Para petualang tersebut langsung jatuh hati saat melihat indahnya pemandangan, kondisi pantai, dan pulaunya.

Uniknya, mereka seakan telah mempersiapkan diri untuk berpindah ke pulau lain. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya sejumlah tumbuhan dan hewan yang ikut dibawa, karena dianggap penting untuk mempertahankan hidup. Beberapa tumbuhan asli, seperti pisang, talas, ubi jalar, sukun, tebu, dan mengkudu, dibawanya. Di antara yang dibawa itu, masih ada yang berupa stek dan tunas. Salah satu tumbuhan itu, yakni mengkudu, dianggap barang keramat. Sejak 1500 tahun lalu, penduduk kepulauan yang kini disebut hawaii itu mengenal mengkudu dengan sebutan “noni”. Mereka menduga tumbuhan bernama latin Morinda citrifolia tersebut memiliki banyak manfaat. Mereka memandangnya sebagai Hawaii Magic Plant, karena buah ini dipercaya bisa mengobati berbagai macam penyakit.

Noni memiliki sekitar 80 spesies tanaman yang termasuk dalam genus Morinda. H.B. Guppy, ilmuwan Inggris yang mempelajari Mengkudu sekitar tahun 1900, mengemukakan bahwa kira-kira 60 persen dari 80 spesies Morinda tumbuh di pulau-pulau besar maupun kecil, di antaranya Indonesia, Malaysia, dan pulau-pulau yang terletak di Lautan India dan LautanPasifik (www.google.co.id/khasiatmengkudu.pdf). Namun, hanya sekitar 20 spesies Morinda yang mempunyai nilai ekonomis, antara lain: Morinda bracteata, Morinda officinalis, Morinda fructus, Morinda tinctoria, dan Morinda citrifolia. Morinda citrifolia adalah jenis yang paling populer, sehingga sering disebut sebagai "Queen of The Morinda". Spesies ini mempunyai nama tersendiri di setiap negara, antara lain Noni di Hawaii, Nonu atau Nono di Tahiti, Cheese Fruit di Australia, Mengkudu atau Pace di Indonesia dan Malaysia. Maria Goreti dalam bukunya “Buku Sehat dengan Mengkudu” menuliskan klasifikasi mengkudu (noni), yaitu: Filum: Angiospermae, Sub filum: Dycotiledones, Divisi: Lignosae, Famili: Rubiaceae, Genus: Morinda, Spesies: citrifolia. Nama ilmiah: Morinda citrifolia (www.google.co.id/khasiatmengkudu.pdf)

2. Ciri-Ciri Umum Tanaman Mengkudu

a. Pohon

Pohon mengkudu tidak begitu besar, tingginya antara 4-6 m, batang bengkok-bengkok, berdahan kaku, kasar, dan memiliki akar tunggang yang tertancap dalam. Kulit batang cokelat keabu-abuan atau cokelat kekuning-kuniangan, berbelah dangkal, tidak berbulu, anak cabangnya bersegi empat. Tajuknya selalu hijau sepanjang tahun. Kayu mengkudu mudah sekali dibelah setelah dikeringkan. Bisa digunakan untuk penopang tanaman lada.

b. Daun

Berdaun tebal mengkilap. Daun mengkudu terletak berhadap-hadapan. Ukuran daun besar-besar, tebal, dan tunggal. Bentuknya jorong-lanset, berukuran 15-50 x 5-17 cm, tepi daun rata, dan ujung lancip pendek. Pangkal daun berbentuk pasak. Urat daun menyirip. Warna hijau mengkilap, dan tidak berbulu. Pangkal daun pendek, berukuran 0,5-2,5 cm. Ukuran daun penumpu bervariasi, berbentuk segi tiga lebar. Daun mengkudu dapat dimakan sebagai sayuran. Nilai gizi daun mengkudu tinggi karena banyak mengandung vitamin A.

c. Bunga

Perbungaan mengkudu bertipe bonggol bulat, bergagang 1-4 cm. Bunga tumbuh di ketiak daun penumpu yang berhadapan dengan daun yang tumbuh normal. Bunganya berkelamin dua. Mahkota bunga putih, berbentuk corong, panjangnya bisa mencapai 1,5 cm. Benang sari tertancap di mulut mahkota. Kepala putik berputing dua. Bunga itu mekar dari kelopak berbentuk seperti tandan. Bunganya putih, harum.

d. Buah

Kelopak bunga tumbuh menjadi buah bulat lonjong sebesar telur ayam bahkan ada yang berdiameter 7,5-10 cm. Permukaan buah seperti terbagi dalam sel-sel poligonal (segi banyak) yang berbintik-bintik dan berkutil. Mula-mula buah berwarna hijau, menjelang masak menjadi putih kekuningan, dan setelah matang, warnanya putih transparan dan lunak. Daging buah tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramida, berwarna cokelat merah. Setelah lunak, daging buah mengkudu banyak mengandung air yang aromanya seperti keju busuk. Bau itu timbul karena pencampuran antara asam kaprik dan asam kaproat (senyawa lipid atau lemak yang gugusan molekulnya mudah menguap, menjadi bersifat seperti minyak atsiri) yang berbau tengik dan asam kaprilat yang rasanya tidak enak. Diduga kedua senyawa ini bersifat aktif sebagai antibiotik.

3. Kandungan Buah Mengkudu

a. Zat Nutrisi

Mengkudu merupakan buah makanan bergizi lengkap. Zat nutrisi yang dibutuhkan tubuh, seperti protein, vitamin, dan mineral penting, tersedia dalam jumlah yang cukup pada buah dan daun mengkudu. Selenium, salah satu mineral yang terdapat pada mengkudu merupakan antioksidan yang hebat. Berbagai jenis senyawa yang terkandung dalam mengkudu, antara lain: xeronine, plant sterois,alizarin, lycine, sosium, caprylic acid, arginine, proxeronine, antra quinines, trace elemens, phenylalanine, magnesium, dll.

b. Terpenoid

Senyawa terpenoid adalah senyawa hidrokarbon isometrik yang juga terdapat pada lemak/minyak esensial (essential oils), yaitu sejenis lemak yang sangat penting bagi tubuh. Zat-zat terpenoid membantu tubuh dalam proses sintesa organik dan pemulihan sel-sel tubuh.

c. Zat anti bakteri

Zat-zat aktif yang terkandung dalam sari buah mengkudu itu dapat mematikan bakteri penyebab infeksi, seperti: Pseudomonas, acubin, aeruginosa, Protens morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Escherichia coli. Zat anti bakteri itu juga dapat mengontrol bakteri pathogen (mematikan) seperti Salmonella montivideo, S. scotmuelleri, S. typhi, dan Shigella dusenteriae, S. flexnerii, S. pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus.

d. Scolopetin

Senyawa scolopetin sangat efektif sebagai unsur anti peradangan dan anti-alergi. Scopoletin, senyawa ini berfungsi mengatur tekanan darah. Saat tekanan darah tinggi, scopoletin membantu menurunkan. Sebaliknya, bila tekanan darah menjadi rendah, ia akan menaikkannya. Selain berindikasi antibakteri, senyawa ini juga mengatur hormon serotonin, yang membantu menurunkan kadar kecemasan dan depresi.

e. Zat anti kanker

Zat-zat anti kanker yang terdapat pada mengkudu paling efektif melawan sel-sel abnormal.

f. Xeronine dan Proxeronine

Salah satu alkaloid penting yang terdapat di dalam buah mengkudu adalah xeronine. Buah mengkudu hanya mengandung sedikit xeronine, tapi banyak mengandung bahan pembentuk (precursor) xeronine alias proxeronine dalam jumlah besar. Proxeronine adalah sejenis asam nukleat seperti koloid-koloid lainnya. Xeronine diserap sel-sel tubuh untuk mengaktifkan protein-protein yang tidak aktif, mengatur struktur, dan bentuk sel yang aktif.

g. Morindin

Zat ini berkhasiat dalam meningkatkan sistem pertahanan tubuh. Selain dua zat di atas, pace juga mengandung gum, asam malat, asam sitrat, dan senyawa antiseptik.

4. Mengkudu Sebagai Bahan Pembersih Dan Pemutih Alami

Mengkudu mengandung beberapa zat yang bisa dijadikan obat maupun pembersih dan pemutih pakaian. Zat tersebut adalah Scolopentin, morindin, serotonin, terpenoid, xeronine, proxeronine, gum, asam malat, asam sitrat, dan senyawa antiseptik. Dari semua zat yang telah disebutkan, masing-masing zat memiliki manfaat bagi kesehan yang telah diteliti oleh para ahli. Selain itu, ada juga zat yang dapat dijadikan pembersih yaitu asam sitrat. Meski belum ada penelitian lebih lanjut, diduga asam sitrat inilah yang menyebabkan mengkudu dapat dijadikan bahan pembersih dan pemutih pakaian.

5. Cara memutihkan pakaian dengan mengkudu:

a. Siapkan buah mengkudu yang sudah masak.

b. Kupas buah mengkudu dengan pisau hingga bersih

c. Remas buah mengkudu hingga keluar sari dari buah mengkudu.

d. Sari dari perasan buah mengkudu.

e. Siapkan kain putih yang kotor

f. Rendam kain tersebut dengan sari buah mengkudu dan tambahkan air secukupnya

g. Tunggu sekitar 30 menit dan kain akan berubah warna menjadi putih bersih.

BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Buah Mengkudu merupakan obat untuk berbagai penyakit, selain sangat bermanfaat bagi kesehatan juga sangat bermanfaat untuk memutihkan pakaian. Di dalam buah mengkudu terdapat zat-zat seperti Scolopentin, morindin, serotonin, terpenoid, xeronine, proxeronine, gum, asam malat, asam sitrat, dan senyawa antiseptik yang dapat dijadikan pembersih yaitu asam sitrat. Meski belum ada penelitian lebih lanjut, diduga asam sitrat inilah yang menyebabkan mengkudu dapat dijadikan bahan pembersih dan pemutih pakaian. Buah mengkudu juga dapat dipakai sebagai pemutih pakaian alami, ramah lingkungan dan mudah membuatnya.

B. SARAN

Gunakanlah bahan-bahan yang ramah lingkungan jadi tidak akan merusak alam dan lingkungan sekitar kita. Di zaman modern dan canggih seperti sekarang, mungkin banyak orang yang tidak mau melakukan sesuatu yang melelahkan, dan mungkin banyak orang yang tidak tahu manfaat dari buah mengkudu ini. Kami harap dengan adanya artikel ini dapat membantu semua orang untuk menyelamatkan lingkungan.

DAFTAR PUSTAKA

Goreti, Maria. 2010. Buku Sehat dengan Mengkudu (http://carahidup.um.ac.id/ category/ kesehatan/manfaatbuahmengkudu/)

http://carahidup.um.ac.id/category/ kesehatan/manfaatbuahmengkudu/

http://google.co.id/khasiatmengkudu.pdf

1 komentar: