Minggu, 18 September 2011

Sabun Lerak Buatan Siswa

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak mungkin bisa lepas dari penggunaan bahan pencuci deterjen yang mengandung berbagai zat kimia yang sangat berbahaya karena dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain:

1. Menimbulkan beberapa pencemaran pada lingkungan sekitar, misalnya pencemaran air ataupun pencemaran tanah,

2. Pencemaran air pada suatu perairan dapat menyebabkan keseimbangan ekosistem menjadi terganggu,

3. Ketersediaan air bersih menjadi berkurang,

4. Kesuburan tanah akan berkurang, dan masih banyak lagi.

Pada saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen, padahal limbah deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga tetap aktif untuk jangka waktu yang lama. Penggunaan secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat yang merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis, pertumbuhan makhluk hidup di perairanpun terhambat.

Melihat dampak penggunaan deterjen tersebut, maka perlu adanya rasa kepedulian terhadap kelestarian lingkungan. Untuk mengatasi hal tersebut, selayaknya penggunaan deterjen dikurangi, yaitu dengan pemanfaatan produk-produk alami yang berfungsi sama dengan deterjen guna mengurangi pencemaran. Salah satunya dengan menggunakan lerak.

B. RUMUSAN MASALAH

Permasalahan dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana cara kita menyelamatkan lingkungan dengan memanfaatkan bahan pencuci yang ramah lingkungan?

2. Bagaimanakan pemanfaatan dari tumbuhan lerak?

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui cara pembuatan deterjen dari lerak dan cara pemakaiannya yang ramah lingkungan.

2. Mengetahui berbagai manfaat dari tumbuhan lerak.

D. MANFAAT PENULISAN

Manfaat penulisan dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Praktis

Manfaat penulisan karya ilmiah ini bagi siswa, antara lain:

· Mengetahui cara mengolah lerak untuk dijadikan deterjen yang ramah lingkungan.

· Siswa dapat berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan.

· Siswa dapat menerapkan cara mengolah lerak dalam kehidupan sehari-hari.

2. Manfaat Teoritis

Menambah pengetahuan dan referensi tentang manfaat lerak.

E. SISTEMATIKA

Sistematika penulisan karya ilmiah ini terdiri dari 3 bagian, yaitu:

1. Bagian awal karya ilmiah berisi Halaman Judul, Persetujuan Pembimbing, Motto dan Persembahan, Kata Pengantar, dan Daftar Isi.

2. Bagian isi karya ilmiah berisi:

BAB I. Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penulisan, Manfaat Penulisan, dan Sistematika.

BAB II. Kajian Pustaka dan Pembahasan.

BAB III. Penutup terdiri dari Simpulan dan Saran.

3. Bagian akhir karya ilmiah berisi Daftar Pustaka dan Lampiran.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN PEMBAHASAN

A. KAJIAN PUSTAKA

1. Apakah Lerak itu?

Lerak adalah tumbuhan yang dikenal karena kegunaan bijinya sebagai deterjen tradisional, khususnya sebagai bahan pencuci batik. Lerak dianggap sebagai bahan pencuci yang paling sesuai untuk menjaga kualitas batik sehingga warnanya tidak mudah pudar. Menurut taksonominya, lerak yang memiliki nama ilmiah Sapindus rarak diklasifikasikan dalam:

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dycotyledonae

Bangsa : Sapindales

Suku : Sapindaceae

Marga : Sapindus

Spesies : Sapindus rarak

(www.google.co.id/lerak.pdf)

Pada dasarnya, lerak memiliki nama sesuai dengan daerah tersendiri. Masyarakat Sunda menyebutnya rerek, penduduk Jambi menyebutnya dengan Kalikea, masyarakat Minang menyebutnya Kanikia. Di Palembang tanaman ini dikenal dengan nama Lamuran, sedangkan di Jawa tanaman ini di kenal dengan nama Lerak atau Werak, dan Tapanuli Selatan dikenal dengan nama buah sabun.

2. Ciri-ciri Tumbuhan Lerak

a. Batang

Lerak memiliki ketinggian rata-rata 10 m dan dapat mencapai 42 m dengan diameter 1 m. Tumbuhan lerak yang besar memiliki kualitas kayu yang setara dengan kayu jati, sehingga lerak banyak ditebang karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

b. Daun

Daun lerak berbentuk bulat telur berujung runcing, bertepi rata, bertangkai pendek dan berwarna hijau.

c. Biji

Biji lerak terbungkus kulit yang cukup keras dan bulat seperti kelereng berwarna coklat kehitaman bila sudah masak.

d. Buah

Buah lerak memiliki permukaan buah yang licin dan mengkilat.

3. Manfaat dari Lerak

Biji lerak mengandung saponin, suatu alkaloid beracun yang dapat menghasilkan busa sehingga dapat digunakan sebagai bahan pencuci batik. Selain itu, dapat pula dimanfaatkan sebagai pembersih peralatan dapur, lantai, bahkan memandikan atau membersihkan binatang peliharaan. Kandungan racun biji lerak juga berpotensi sebagai insektisida, sehingga dapat dijadikan sebagai pestisida dan penggunaanya cukup mudah yaitu dengan disebar di titik-titik persawahan yang jelas ada hamanya. Sedangkan untuk mencegah demam berdarah cukup dicampurkan dalam bak. Kulit buah lerak juga dapat digunakan untuk mengurangi jerawat dan kudis pada wajah, serta dapat digunakan untuk mengkilapkan perhiasan terutama emas.

4. Cara Pembuatan Sabun Deterjen dari Lerak

a. Menyediakan buah lerak sesuai yang dibutuhkan,

b. Rendam buah lerak hingga lunak,

c. Pisahkan lerak dari air bekas rendaman,

d. Kupas kulit lerak dan ambil dagingnya serta simpan biji lerak untuk bahan pengocok (gotri dalam botol),

e. Haluskan daging lerak dengan cara di blender (cara lainnya),

f. Ambil sari lerak dan tambahkan sedikit air (untuk menambah aroma campurkan dengan jeruk, mint, tea tree, dll), dan

g. Kemas dalam botol dengan kemasan yang menarik sehingga membuat orang berminat untuk memakainya.

5. Cara Pemakaian Sabun Deterjen Lerak

a. Rendam pakaian dengan air lalu masukan deterjen yang terbuat dari lerak selama kurang lebih lima menit sambil dikucek pelan-pelan pada bagian yang kotor, sehingga air menjadi berbusa.

b. Bilas pakaian khusus untuk batik jangan diperas karena akan membuat batik menjadi kusut dan sulit rapi nantinya.

c. Jemur pakaian dibawah sinar matahari dan khusus untuk batik menjemurnya ditempat yang tidak langsung terkena sinar matahari.

d. Deterjen lerak tidak dianjurkan untuk mencuci pakaian yang berwarna putih.

6. Keuntungan dari Sabun Cuci Lerak

a. Kegiatan usaha sabun cuci lerak telah membuka lapangan pekerjaan bagi tenaga putus sekolah dan tuna daksa.

b. Penggunaan sabun lerak dapat menghindari tercemarnya badan air oleh deterjen dan sabun cuci kimia lainnya.

c. Penggunaan sabun lerak untuk mencuci baju dengan mesin dapat menghemat air dan energi yang dipakai karena tidak ada residu sabun yang tersisa dan tidak perlu harus di bilas.

d. 100 % produk alami, aman dan tidak berbahaya bagi pengidap alergi kulit, kulit sensitif maupun bayi.

e. Deterjen lerak bekas pakaian yang sudah lerak tidak lagi berbusa ataupun lengket dapat dijadikan kompos.

f. Untuk biji lerak jangan dibuang tanamlah dimana saja dan biarkan tumbuh agar tidak puah keberadaannya.

B. PEMBAHASAN

Indonesia memiliki bermacam-macam budaya, salah satunya adalah batik indonesia yang telah diakui oleh negara-negara lain. Batik di Indonesia memiliki nilai seni yang tinggi dan memiliki beragam warna yang cerah dan menarik.

Oleh karena itu, dengan cara memanfaatkan buah lerak kita dapat menjadikan batik indonesia yang telah lama di pakai, agar warnanya tidak kusam dan tetap cerah, selain itu dapat menjadikan lingkungan kita menjadi bersih dan indah, karena buah lerak ini dapat mengurangi pencemaran.

Selain dapat di pakai untuk bahan pencuci alami, lerak juga dapat digunakan untuk pembersih peralatan dapur, lantai, bahkan memandikan atau membersihkan binatang peliharaan. Dan dapat pula untuk dijadikan sebagai pestisida, pencegah demam berdarah, digunakan untuk mengurangi jerawat dan kudis pada wajah, serta dapat digunakan untuk mengkilapkan perhiasan terutama emas.

BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Dengan memanfaatkan lerak kita dapat menyelamatkan lingkungan dari ancaman kerusakan serta dapat menjadikan Indonesia, negeri tercinta bersih, sehat dan indah.

B. Saran

1. Sebaiknya kompetisi Karya Ilmiah Remaja remaja ini dapat selalu diadakan setiap tahunnya agar generasi berikutnya dapat dengan bebas mengemukakan gagasan/pendapatnya dan ikut berpartisipasi dalam menyelamatkan lingkungan dari kerusakan alam lingkungan.

2. Untuk mengurangi kerusakan lingkungan lebih baik kita mencuci batik menggunakan sari lerak ini agar tidak merusak lingkungan sekitar kita.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/lerak

www.bplhdjabar.go.id

www.suaramerdeka.com,10 juli 2009

www.google.com

Tinjauan pustaka dari Universitas Sumatra Utara

Buku Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta) karya Gembong jitrosoepomo

2 komentar: